Teh di teko plastik yang kita bagi berdua. Denting sendok gula. Matamu yang berbinar. Ceritamu yang penuh semangat. Gelakmu yang lepas. Celotehmu yang selalu menerbitkan senyum. Kau tak tahu betapa mudahnya kau untuk dicintai. Kuah panas yang mengepul di piring beling
Wangi tubuhmu. Bidang dadamu. Bulu-bulu kasar di lenganmu. Gelitik jemarimu. Janggutmu yang tumbuh.
Tawaku. Napasmu. Gumamku. Bisikanmu. Geliat kita. Segala yang ingin kusimpan tentang kita.
Aku mengingat mimpi-mimpi yang kau bintangi. Kau selalu jadi pemain utama. Aku penonton yang mengagumimu. Tak perlu ada figuran, karena kau sempurna berdiri sendiri.
Rinduku tak punya suara, dan ia mewujud tanpa aksara. Aku mencintaimu dari tempatku berada. Tanpa engkau perlu tahu. Karena dalam ketaktahuanmu tersimpan damai.
Kusayangi kau sebatas punggung. Itu sudah cukup
Sent from BlackBerry® on 3
Selasa, 27 Desember 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar